THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES »

Monday, October 27, 2008

Angka CHMOD

Bagi pemula, urusan memiliki situs joomla yang tadinya mudah menjadi ribet saat terlibat aktif dalam urusan linux hosting. Apalagi berurusan dengan angka di atas. Pasti tau dong penah berjumpa dengan angka-angka itu. Penasaran, ikuti saya menelusuri tabir kegelapan yang menyelimuti angka-angka keramat itu. Yuk, mari.
Angka-angka seperti 666,664,644,444,777,775,755 dalam urusan hosting linux disebut angka CHMOD (cemot). Saya menyebbutnya angka cemot biar mudah mengingatnya. Biasanya seorang pemula bertidank serba salah dalam memahami apa artinya angka cemot ini. Malah dalam installasi joomla 1.0.xx soal angka ‘aneh’ ini lebih ribet ketimbang Joomla bontot (1.5.xx). Untuk itu saya akan mencoba menguak tabik misteri angka cemot di situs Joomla. Bagi yang sudah mahir dalam CHMOD, mohon bantuannya mengkritisi tulisan ini. Yuk, mari menguliti si CEMOT ini.

Ada tiga palang ijin yang harus dibedakan dalam mengakses folder dan file di linux/unix. Palang ini oleh Tri Mas Kentir dibagi tiga hak akses (permissions) yaitu:
1.Owner Permissions : Ini adalah izin tertinggi dalam penguasaan file dan folder. Owner adalah izin tertingga dalam mengakses segala yang ada dalam system, ruangan batas sumberdaya atau folder.
Bila anda membeli sewa share-hosting web site anda akan mendapat hak owner atas folder atau file yang sudah ditentukan. Jadi anda adalah raja kecil dalam sebuah server. Ada banyak raja kecil yang menguasai hak akses owner/ kepemilikan dalam folder. Biasanya setiap username yang diberikan oleh administrator server hanya terbatas pada folder yang anda miliki. Jadi tidak menguasai seluruh system server. Lain halnya anda memiliki server sendiri (dedicated/private).

2.Group Permissions : Biasanya dalam system yang rumit dan banyak penggunanya diperlukan pengaturan pengelompokkan. Sengaja diciptakan pengelompokkan untuk memudahkan pengontrolan. Oleh karena itu system linux mengadopsi pola kepemilikan kelompok. Disebutnya group. Group-group ini memiliki hak izin akses terhadap folder dan file yang sudah ditentukan. Makanya disebut group permissions.
Kalau anda share hosting, maka pemissions group tidak terlalu dipentingkan. Biarkan saja f default alias tidak diotak-atik. Jangan dilupakan, dalam group itu anda juga bagian dalam kelompok (grup permissions) itu. Jadi berhati-hatilah dalam mengontrol hak akses itu.

3.Other Permissions : Ini merupakan hak izin akses yang diberikan pemilik web site ke user visitor. Jadi orang lain (others) diberikan hak untuk mengakses folder dan situs. Bagaimana caranya? Hal apa saja yang boleh dilakukan? Perlakuan apa aja? Dan apa batasannya

Pembagian permissions ini dengan nilai angka berkaitan. Angkanya unik. Yuk kita bahas. Pikirkan bahwa folder dan file dikerubuti oleh 3 orang gila (tri mas gentir) yaitu owner, groups, dan others. Ketiga mas (teng) ini mendapat izin boleh execute, boleh write dan juga boleh read. Tergantung pemberiannya. Jadi ketiga om-om (senang) ini angka memiliki angka konfigurasi seperti ini yaitu 666, 644, 775 atau 777.

Silakan di lihat gambar-gambar yang memiliki tiga warna tersebut. Tabel berwarna merah yaitu CHMOD folder 777 dan CHMOD file 666.

Angka nol menunjukkan bahwa tidak ada hak akses terhadap file.

Untuk detailnya silakan lihat pembahasan lebih lanjut di artikel berikutnya yaitu tentang arti empat gambar tersebut di Joomla. Judul artikelnya “Konfigurasi Permissions di Joomla “.

Misteri angka cemot ini menunjukkan tingkat keamanan dari jangkauan luas. Selama situs anda dipublish/share/ditontontkan ke orang luar maka yang mesti diingat adalah pertanyaan berikut ini?

1. Siapakah sajakah user yang boleh akses ke folder dan file? Apa nama kelompoknya? Usergoup mana?

2. Apa tingkat permissions yang boleh diberikan. Apakah seluruhnya? atau sebagian? Kapan CHMOD harus ditutup untuk publik? Kapan CHMOD harus dibuka publik?

3. Siapa saja (user) yang boleh mengakses folder/file secara menyeluruh

Di joomla user (visitor) permissions terbuka di registrasi dan forum di community builder. Dan beberapa komponen joomla yang membuka user pengunjung untuk terlibat dalam menulis (write) dan read (baca) file dan folder. Amankah? Semua tergantung anda. Tetap waspada.

Read More.. Read More......

Panduan Instalasi Wordpress


Persiapan
Yg harus disiapkan pertama kali adalah script Wordpress itu sendiri. Jika Anda belum punya, Anda dapat mendownloadnya langsung di situs Wordpress. Atau jika Anda ingin menginstall versi 2.07 untuk keperluan workshop, unduh filenya terlebih dahulu di sini.

Untuk program FTP, kita akan menggunakan aplikasi FTP berbasis web yg bernama Net2FTP. Anda bisa memasangnya sendiri di hosting Anda jika mau (open source), jika tidak, bisa gunakan milik saya di sini. Jangan khawatir, sudah dikonfigurasi supaya tidak melakukan logging kok, jadi gak perlu khawatir data loginnya saya ambil.

Membuat Database
Sebelum mulai instalasi, kita akan membuat database baru terlebih dahulu. Ikuti langkah2 di bawah ini (asumsi, hosting Anda menggunakan CPanel):
1.Login ke dalam CPanel hosting. Klik pada menu MySQL.
2.Pada bagian Current Databases, masukkan nama database yg ingin Anda buat pada kolom New Database. Misal, workdb. Tekan tombol Create Database. Database yg dibuat akan memiliki nama dengan format usernamehosting_namadatabase. Jika username hosting Anda adalah XXX dan database yg Anda buat adalah YYY, maka keseluruhan nama databasenya adalah XXX_YYY.
3.Untuk meningkatkan keamanan, sebaiknya siapkan user baru untuk masing2 database. Pada bagian Current Users, masukkan nama user pada kolom Username dan password yg diinginkan pada kolom Password. Tekan tombol Create User untuk konfirmasi. Sama dengan database, user yg dibuat akan memiliki nama dengan format usernamehosting_usernamedatabase.
4.Terakhir, pada bagian Add Users To Your Databases, pilih user yg baru Anda buat dari pulldown menu sebelah kiri. Selanjutnya, pilih database yg baru Anda buat pada pulldown menu sebelah kanan. Jika checkbox Priviledge ALL belum tercentang, klik agar tercentang. Tekan tombol Add User To Database.
Jika Anda ingin menginstall lebih dari satu Wordpress di hosting yg sama, siapkan database tersendiri untuk masing2 installasi Wordpress. Wordpress sendiri sebenarnya mendukung penggunaan 1 database untuk lebih dari satu instalasi Wordpress, tapi sebaiknya hal ini dihindari demi pertimbangan perfomance dan keamanan.

Mengupload Wordpress
Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, kita akan menggunakan aplikasi web Net2FTP di sini. Berikut ini langkah2nya:

1.Bukalah alamat berikut ini pada web browser Anda: http://webftp.sitecows.com. Anda juga dapat menggunakan layanan Net2FTP lain, seperti yg disediakan oleh Dreamhost di http://webftp.dreamhost.com. Lakukan login ke FTP server situs Anda dengan mengisikan data2nya di form login seperti pada gambar berikut dan pastikan kolom Initial Directory terisi /public_html.Jika Anda ingin menginstall Wordpress di dalam subdirektori, tekan tombol New Dir dan pada layar berikutnya masukkan nama direktori yg ingin Anda buat. Klik gambar centang untuk membuat direktori dan selanjutnya tekan gambar panah kiri untuk kembali ke root direktori. Klik nama subdirektori yg baru Anda buat untuk berpindah ke direktori tersebut.
2.Jika Anda ingin menginstall Wordpress di dalam subdirektori, tekan tombol New Dir dan pada layar berikutnya masukkan nama direktori yg ingin Anda buat. Klik gambar centang untuk membuat direktori dan selanjutnya tekan gambar panah kiri untuk kembali ke root direktori. Klik nama subdirektori yg baru Anda buat untuk berpindah ke direktori tersebut.
3.Tekan tombol Upload. Pada bagian Archives (zip, tar, tgz, gz), tekan tombol Browse dan pilih file Wordpress yg sebelumnya telah Anda download. Tekan gambar centang untuk memproses.Tunggu hingga proses upload selesai dan tekan gambar panah kiri untuk kembali ke layar sebelumnya.
4.Biasanya, Wordpress akan secara otomatis terupload ke dalam subdirektori wordpress. Karena kita tidak ingin ia terinstall di sana, klik pada subdirektori wordpress untuk masuk ke dalam direktori tersebut.Pada layar berikutnya, tunggu sampai seluruh halaman ter-load (PENTING!) dan klik tulisan All. Ini akan membuat seluruh file dan subdirektori yg ada terpilih.Karena kita akan memindahkan file2 tersebut, tekan tombol Move. Pada layar berikutnya, di sebelah tombol Set all target directory, ubahlah isinya ke /public_html (jika Anda ingin menginstall Wordpress di root direktori) atau /public_html/namadirektori (jika Anda ingin menginstall Wordpress di dalam subdirektori tertentu). Tekan tombol Set all target directory, tunggu beberapa saat, dan lanjutkan dengan meng-klik tanda centang untuk memulai proses pemindahan file.Seperti biasa, tekan gambar panah kiri untuk kembali ke layar sebelumnya.
5.Berpindahlah ke direktori/subdirektori tempat Anda memindahkan file2 di atas dengan meng-klik public_html (untuk root direktori) atau nama subdirektorinya pada Directory Tree.Tunggu sampai halaman ter-load keseluruhan. Scroll sedikit ke bawah dan cari file wp-config-sample.php. Beri centang pada checkbox di sebelahnya untuk memilih file tersebut dan selanjutnya klik pada tombol Rename di bagian atas.Pada layar berikutnya, ubahlah wp-config-sample.php menjadi wp-config.php pada kolom New Name. Tekan tanda centang untuk merubah nama file dan selanjutnya tekan gambar panah kiri untuk kembali ke layar sebelumnya.
6.Langkah terakhir adalah mengubah konfigurasi database Wordpress. Carilah file wp-config.php dari tabel daftar file dan tekan link Edit yg ada di sebelah kanannya.Pada layar berikutnya, ubahlah setting database sesuai dengan yg data database yg telah dibuat pada tahap sebelumnya. Jika sudah, tekan ikon disket untuk menyimpan. Jika sudah tersimpan, tekan gambar panah kiri untuk kembali.
7.Tekan ikon berwarna merah yg ada di kanan atas (sori, lupa gambarnya) untuk keluar dari aplikasi Net2FTP.

Menginstall Wordpress
1.Pada jendela web browser Anda, ketikkan alamat berikut: http://www.namadomain.com/install.php. Sesuaikan alamat tersebut apabila Anda mengupload Wordpress ke dalam subdomain atau subdirektori tertentu.
2.Masukkan nama blog Anda pada kolom Weblog Title dan alamat email Anda pada kolom Your E-Mail. Tekan tombol Continue To Second Step untuk melanjutkan.
3.Selesai Anda dapat melihat informasi login Anda dengan password yg secara otomatis telah di-generate secara acak. Gunakan informasi tersebut untuk login ke dalam control panel Wordpress melalui link yg ada di halaman tersebut.

Read More.. Read More......

Tutorial SAMBA


1. Pengenalan
SMB (Server Message Block), adalah protokol untuk sharing file dimana menggunakan nama komputer dan tipe numerik untuk membuat nama dari NetBIOS (Network Basic Input/Ouput System).

2. Instalasi Samba
Download paket samba dari http://www.samba.org, lalu compile dengan smbmount, tentukan dimana akan menyimpan manual direktori $MANPATH. Keadaan awal file smb.conf berada di /usr/local/samba/lib/
dan file password di /usr/local/samba/private/ .

$ cd samba-2.2.3a/source
$ ./configure –with-smbmount –mandir=/usr/man
$ make
# make install
$ cd ../..


3. Konfigurasi Samba

Beberapa bagian konfigurasi yang perlu di perhatikan,

log level = 1

file log diperlukan untuk memantau koneksi apa saja yang terjadi, juga bila terjadi gangguan dapat dengan mudah menganalisa. Para developer biasanya lebih suka menggunakan log level = 10.

log file = /var/adm/samba/service-%S.log
log file = /var/adm/samba/user-%u.log
log file = /var/adm/samba/machine-%m.log

interfaces = 192.168.0.0/16 127.0.0.1
bind interfaces only = Yes

Hal ini dilakukan agar samba hanya melayani dalam lingkup localnet saja, hal ini sangat mengurangi resiko keamanan jika host anda memiliki IP Public di internet.

encrypt passwords = Yes

Untuk klien yang menggunakan sistem operasi windows terlebih dahulu di setting lagi agar dapat menggunakan enkripsi password.

password level = 8
username level = 8

Nilai 8 untuk memastikan jika uppercase dan lowercase untuk username dan password tidak menjadi masalah.

log file = /var/log/samba/%m.log
debug level = 1

Simpan file log dalam direktori tertentu. Selalu jalankan debug pada level 1 jika anda ingin mengetahui apa yang sedang terjadi pada samba, level 3 diperlukan jika anda ingin mengetahui informasi yang lebih lengkap, dan level 10 diperlukan jika anda seorang developer samba. Variabel %m digunakan untuk nama komputer dari mesin klien.

time server = Yes

Sinkronisasi waktu untuk klien.

socket options = TCP_NODELAY IPTOS_LOWDELAY SO_KEEPALIVE SO_RCVBUF=4096 SO_SNDBUF=8192

Optimisasi soket. Buatlah suatu file misalnya “dd if=/dev/zero of=testfile count=1024 bs=1024″, kemudian disable program antivirus, restart samba, lalu ambil fie tersebut dan copy kan ke server, berapa lama waktu yang dibutuhkan (SO RCVBUF). Restart samba kemudian copy kembali file tersebut ke workstation, waktu yang dihasilkan merupakan (SO_SNDBUFF).

logon script = %G.bat
domain logons = Yes
os level = 40
lm announce = False
dns proxy = No
wins support = Yes
invalid users = root @wheel
hide unreadable = Yes
hide files = /example.txt/*.bad/
veto files = /*.exe/*.com/*.vbs/*.chm/riched20.dll/*.{*}/lost+found/
veto oplock files = /*.mdb/*.MDB/

[homes]
comment = “%S Home Directory”
username = %S
writable = yes
create mask = 0600
directory mask = 0700
only user = Yes
browseable = No

[sample]
path = /example/sample1
valid users = +usergroup
force group = +usergroup
writable = yes
create mask = 0660
directory mask = 0770

[netlogon]
path = /example/netlogon
admin users = sam
write list = sam

Semoga Bermanfaat.

Read More.. Read More......

Instalasi LAMP pada Ubuntu


Artikel ini akan memberikan panduan langkah demi langkah bagi anda yang ingin melakukan instalasi LAMP (Apache , MySQL, dan PHP) pada VPS Magnet dengan Ubuntu OS Template.
Berikut adalah service yang akan kita install pada mesin ubuntu anda;

Apache Httpd Server 2.2.8
MySQL Database Server 5.0.51a
PHP 5.2.4-2ubuntu5.3 dengan Suhosin Patch 0.9.6.2
Proftpd FTP Server
Bind9 DNS Server
DNS Server

Berikut kita akan melakukan instalasi bind9 yang berjalan dengan moda chrooted.

view plaincopy to clipboardprint?
apt-get install bind9
/etc/init.d/bind9 stop
vi /etc/default/bind9

apt-get install bind9
/etc/init.d/bind9 stop
vi /etc/default/bind9Lakukan modifikasi pada file tersebut;

OPTIONS=”-u bind -t /var/lib/named”
# Set RESOLVCONF=no to not run resolvconf
RESOLVCONF=yes
Buat file dan folder yang dibutuhkan di /var/lib; Pindahkan file-file sesuai dengan direktori tersebut dan buat device null dan random serta berikan permission yang sesuai dengan keperluan kita;

view plaincopy to clipboardprint?
mkdir -p /var/lib/named/etc
mkdir /var/lib/named/dev
mkdir -p /var/lib/named/var/cache/bind
mkdir -p /var/lib/named/var/run/bind/run
mv /etc/bind /var/lib/named/etc
ln -s /var/lib/named/etc/bind /etc/bind
mknod /var/lib/named/dev/null c 1 3
mknod /var/lib/named/dev/random c 1 8
chmod 666 /var/lib/named/dev/null /var/lib/named/dev/random
chown -R bind:bind /var/lib/named/var/*
chown -R bind:bind /var/lib/named/etc/bind

mkdir -p /var/lib/named/etc
mkdir /var/lib/named/dev
mkdir -p /var/lib/named/var/cache/bind
mkdir -p /var/lib/named/var/run/bind/run
mv /etc/bind /var/lib/named/etc
ln -s /var/lib/named/etc/bind /etc/bind
mknod /var/lib/named/dev/null c 1 3
mknod /var/lib/named/dev/random c 1 8
chmod 666 /var/lib/named/dev/null /var/lib/named/dev/random
chown -R bind:bind /var/lib/named/var/*
chown -R bind:bind /var/lib/named/etc/bindModifikasi /etc/default/syslogd,

view plaincopy to clipboardprint?
vi /etc/default/syslogd

vi /etc/default/syslogdSYSLOGD=”-a /var/lib/named/dev/log”
Dan restart syslog daemon, serta startup bind

view plaincopy to clipboardprint?
/etc/init.d/sysklogd restart
/etc/init.d/bind9 start

/etc/init.d/sysklogd restart
/etc/init.d/bind9 startMySQL Database Server

Install MySQL, masukkan root passwor anda pada proses instalasi, edit file my.cnf dan berikan tanda pagar (comment) pada bind-address agar MySQL Server anda melayani request melalui IP Address public (bukan hanya localhost)

view plaincopy to clipboardprint?
apt-get install mysql-server mysql-client libmysqlclient15-dev
vi /etc/mysql/my.cnf

apt-get install mysql-server mysql-client libmysqlclient15-dev
vi /etc/mysql/my.cnf[...]
# Instead of skip-networking the default is now to listen only on
# localhost which is more compatible and is not less secure.
#bind-address = 127.0.0.1
[...]
Restart MySQL dan pastikan bahwa MySQL Server sudah berjalan dengan menggunakan netstat;

view plaincopy to clipboardprint?
/etc/init.d/mysql restart
netstat -tap | grep mysql

/etc/init.d/mysql restart
netstat -tap | grep mysqlApache / PHP 5 dan Ruby

Install Apache; Kemudian install PHP5 dan Ruby sebagai modul Apache;

view plaincopy to clipboardprint?
apt-get install apache2 apache2-doc apache2-mpm-prefork apache2-utils libexpat1 ssl-cert
apt-get install libapache2-mod-php5 libapache2-mod-ruby php5 php5-common php5-curl php5-dev php5-gd php5-idn php-pear php5-imagick php5-imap php5-mcrypt php5-memcache php5-mhash php5-ming php5-mysql php5-pspell php5-recode php5-snmp php5-sqlite php5-tidy php5-xmlrpc php5-xsl

apt-get install apache2 apache2-doc apache2-mpm-prefork apache2-utils libexpat1 ssl-cert
apt-get install libapache2-mod-php5 libapache2-mod-ruby php5 php5-common php5-curl php5-dev php5-gd php5-idn php-pear php5-imagick php5-imap php5-mcrypt php5-memcache php5-mhash php5-ming php5-mysql php5-pspell php5-recode php5-snmp php5-sqlite php5-tidy php5-xmlrpc php5-xslKemudian lakukan modifikasi pada /etc/apache2/mods-available/dir.conf

view plaincopy to clipboardprint?
vi /etc/apache2/mods-available/dir.conf

vi /etc/apache2/mods-available/dir.conf

#DirectoryIndex index.html index.cgi index.pl index.php index.xhtml index.htm
DirectoryIndex index.html index.htm index.shtml index.cgi index.php index.php3 index.pl index.xhtml


Kemudian enable beberapa modul Apache

view plaincopy to clipboardprint?
a2enmod ssl
a2enmod rewrite
a2enmod suexec
a2enmod include

a2enmod ssl
a2enmod rewrite
a2enmod suexec
a2enmod includeReload Apache

view plaincopy to clipboardprint?
/etc/init.d/apache2 force-reload

/etc/init.d/apache2 force-reloadProftpd FTP Server

Install proftpd dan lakukan modifikasi pada /etc/proftpd/proftpd.conf, pilih standalone pada proses instalasi;

view plaincopy to clipboardprint?
apt-get install proftpd ucf
vi /etc/proftpd/proftpd.conf

apt-get install proftpd ucf
vi /etc/proftpd/proftpd.confTambahkan direktif berikut;

[...]
DefaultRoot ~
IdentLookups off
ServerIdent on “FTP Server ready.”
[...]
Restart proftpd

view plaincopy to clipboardprint?
/etc/init.d/proftpd restart

Read More.. Read More......

Monday, October 20, 2008

INSTALASI UBUNTU SERVER 7.10


Kebetulan saat ini yang saya gunakan PC Pentium IV CPU 3.00 Memory 256 Mb dan
mainboard Asus Hardisk 40 Gb. Tanpa panjang lebar langsung aja kita mulai instalasinya... :
1. Setup bios boot from CD
2. Masukkan CD Instalasi Linux Ubuntu Server 7.10 Gutsy Gibbons, tunggu beberapa saat hingga muncul tampilan awal instalasi.
3. Pemilihan bahasa
Untuk Bahasa kebetulan saya memilih english sebagai defaultnya.
4. Pemilihan negara asal
Defaultnya adalah united states
5. Pendeteksian Keyboard
Untuk mempercepat kita pilih “no” saja sehingga linux akan memberikan default layoutnya
6. Pendeteksian Hardware – Hardware yang digunakan
7. Konfigurasi jaringan
Pilih konfigurasi jaringan secara manual karena ip yang kita gunakan adalah konfigurasi ip statis bukan DHCP atau dinamis.
Masukkan IP untuk ethernet 0 yang menjadi sumber internet.
Masukkan netmask untuk jaringan kita 255.255.255.0
Masukkan gateway untuk server kita, dalam hal ini gateway untuk server ubuntu dijaringan saya adalah 192.168.0.254
Untuk name server address saya isikan sama dengan gatewaynya yaitu 192.168.0.254
kemudian hostname untuk server ubuntunya.
8. Pembuatan Partisi Linux
Untuk pembuatan partisi kita memilih secara manual agar dapat mengatur besarnya partisi yang akan digunakan
Pilih Tipe hardisk yang terdeteksi dan tekan enter
Lanjutkan dengan memilih “yes” untuk membuat partisi baru dari hardisk yang kita pilih
Kemudian pilih partisi yang kosong untuk membuat partisi baru dengan menekan enter.
Akan tampil sebuah konfirmasi pembuatan partisi baru.
Partisi utama yang harus dibuat adalah root dan swap.
Untuk partisi swap disarankan ukurannya 2x memori phisical (RAM).
Pilih lokasi partisi “primary partition”
Beberapa hal yang harus diperhatikan saat pembuatan partisi antara lain:
a. Tipe Filesystemnya : ext3
b. Mount Point nya : “ / ”
c. Bootable flag : On
Jika telah selesai mengatur tiap partisi pilih “ Done setting up the partition “.
Pilih “Finish partitioning and write changes to disk” untuk menulis ke partisi di hardisk
9. Pemilihan Zona Waktu
10. Konfigurasi Sistem Waktu yang digunakan
11. Pembuatan User Account System Linux
Isikan Nama untuk user yang akan dibuat
Isikan username untuk login ke sistem linux
12. Isikan Password untuk user yang baru dibuat dan Ulangi Password
13. Instalasi Paket – Paket Linux Ubuntu
Jika saat proses instalasi linux meminta konfirmasi untuk alamat proxy server yang akan
digunakan dalam konfigurasi jaringan kosongi saja, karena kita tidak akan menggunakan proxy
server.
14. Pemilihan Sofware yang akan diinstal
Pilih sofware yang akan diinstall seperti DNS Server, OpenSSH Server, Lampp Server dengan
menekan tombol space bar. Kemudian tekan continue.
15. Jika Instalasi berhasil maka akan muncul halaman konfirmasi
16. Jika Instalasi berhasil maka komputer akan booting ulang dan silahkan login dengan username yang telah anda buat tadi.

Read More.. Read More......

Monday, August 27, 2007

Artikel IP Adderss


Selain ke tiga kelas di atas, ada 2 kelas lagi yang ditujukan untuk pemakaian khusus, yakni kelas D dan kelas E. Jika 4 bit pertama adalah 1110, IP Address merupakan kelas D yang digunakan untuk multicast address, yakni sejumlah komputer yang memakai bersama suatu aplikasi (bedakan dengan pengertian network address yang mengacu kepada sejumlah komputer yang memakai bersama suatu network). Salah satu penggunaan multicast address yang sedang berkembang saat ini di Internet adalah untuk aplikasi real-time video conference yang melibatkan lebih dari dua host (multipoint), menggunakan Multicast Backbone (MBone). Kelas terakhir adalah kelas E (4 bit pertama adalah 1111 atau sisa dari seluruh kelas). Pemakaiannya dicadangkan untuk kegiatan eksperimental.
Jenis kelas address yang diberikan oleh kooordinator IP Address bergantung kepada kebutuhan instansi yang meminta, yakni jumlah host yang akan diintegrasikan dalam network dan rencana pengembangan untuk beberapa tahun mendatang. Untuk perusahaan, kantor pemerintah atau universitas besar yang memiliki puluhan ribu komputer dan sangat berpotensi untuk tumbuh menjadi jutaan komputer, koordinator IP Address akan mempertimbangkan untuk memberikan kelas A. Contoh IP Address kelas A yang dipakai di Internet adalah untuk amatir paket radio seluruh dunia, mendapat IP nomor 44.xxx.xxx.xxx. Untuk kelas B, contohnya adalah nomor 167.205.xxx.xxx yang dialokasikan untuk ITB dan jaringan yang terkait ke ITB dibawah koordinator Onno W. Purbo.

Address Khusus

Selain address yang dipergunakan untuk pengenal host, ada beberapa jenis address yang digunakan untuk keperluan khusus dan tidak boleh digunakan untuk pengenal host. Address tersebut adalah :

Network Address.
Address ini digunakan untuk mengenali suatu network pada jaringan Internet. Misalkan untuk host dengan IP Address kelas B 167.205.9.35. Tanpa memakai subnet, network address dari host ini adalah 167.205.0.0. Address ini didapat dengan membuat seluruh bit host pada 2 segmen terakhir menjadi 0. Tujuannya adalah untuk menyederhanakan informasi routing pada Internet. Router cukup melihat network address (167.205) untuk menentukan kemana paket tersebut harus dikirimkan. Contoh untuk kelas C, network address untuk IP address 202.152.1.250 adalah 202.152.1.0. Analogi yang baik untuk menjelaskan fungsi network address ini adalah dalam pengolahan surat pada kantor pos. Petugas penyortir surat pada kantor pos cukup melihat kota tujuan pada alamat surat (tidak perlu membaca seluruh alamat) untuk menentukan jalur mana yang harus ditempuh surat tersebut. Pekerjaan "routing" surat-surat menjadi lebih cepat. Demikian juga halnya dengan router di Internet pada saat melakukan routing atas paket-paket data.
Broadcast Address.
Address ini digunakan untuk mengirim/menerima informasi yang harus diketahui oleh seluruh host yang ada pada suatu network. Seperti diketahui, setiap paket IP memiliki header alamat tujuan berupa IP Address dari host yang akan dituju oleh paket tersebut. Dengan adanya alamat ini, maka hanya host tujuan saja yang memproses paket tersebut, sedangkan host lain akan mengabaikannya. Bagaimana jika suatu host ingin mengirim paket kepada seluruh host yang ada pada networknya ? Tidak efisien jika ia harus membuat replikasi paket sebanyak jumlah host tujuan. Pemakaian bandwidth akan meningkat dan beban kerja host pengirim bertambah, padahal isi paket-paket tersebut sama. Oleh karena itu, dibuat konsep broadcast address. Host cukup mengirim ke alamat broadcast, maka seluruh host yang ada pada network akan menerima paket tersebut. Konsekuensinya, seluruh host pada network yang sama harus memiliki address broadcast yang sama dan address tersebut tidak boleh digunakan sebagai IP Address untuk host tertentu. Jadi, sebenarnya setiap host memiliki 2 address untuk menerima paket : pertama adalah IP Addressnya yang bersifat unik dan kedua adalah broadcast address pada network tempat host tersebut berada. Address broadcast diperoleh dengan membuat seluruh bit host pada IP Address menjadi 1. Jadi, untuk host dengan IP address 167.205.9.35 atau 167.205.240.2, broadcast addressnya adalah 167.205.255.255 (2 segmen terakhir dari IP Address tersebut dibuat berharga 11111111.11111111, sehingga secara desimal terbaca 255.255). Jenis informasi yang dibroadcast biasanya adalah informasi routing.
Netmask.
Adalah address yang digunakan untuk melakukan masking / filter pada proses pembentukan routing supaya kita cukup memperhatikan beberapa bit saja dari total 32 bit IP Address. Artinya dengan menggunakan netmask tidak perlu kita memperhatikan seluruh (32 bit) IP address untuk menentukan routing, akan tetapi cukup beberapa buah saja dari IP address yg kita perlu perhatikan untuk menentukan kemana packet tersebut dikirim.
Kaitan antara host address, network address, broadcast address & network mask sangat erat sekali - semua dapat dihitung dengan mudah jika kita cukup paham mengenai bilangan Biner. Jika kita ingin secara serius mengoperasikan sebuah jaringan komputer menggunakan teknologi TCP/IP & Internet, adalah mutlak bagi kita untuk menguasai konsep IP address tersebut. Konsep IP address sangat penting artinya bagi routing jaringan Internet. Kemampuan untuk membagi jaringan dalam subnet IP address penting artinya untuk memperoleh routing yang sangat effisien & tidak membebani router-router yang ada di Internet. Mudah-mudahan tulisan awal ini dapat membuka sedikit tentang teknologi / konsep yang ada di dalam Internet.

Read More.. Read More......

Friday, August 3, 2007

artikel jaringan

Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer dan perangkat jaringan lainnya yang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan yang sama. Tujuan dari jaringan komputer adalah:
Membagi sumber daya: contohnya berbagi pemakaian printer, CPU, memori, harddisk
Komunikasi: contohnya surat elektronik, instant messaging, chatting
Akses informasi: contohnya web browsing
Agar dapat mencapai tujuan yang sama, setiap bagian dari jaringan komputer meminta dan memberikan layanan (service). Pihak yang meminta layanan disebut klien (client) dan yang memberikan layanan disebut pelayan (server). Arsitektur ini disebut dengan sistem client-server, dan digunakan pada hampir seluruh aplikasi jaringan komputer.

Read More.. Read More......